Wednesday, May 2, 2007

Rasul dan Nabi

Siapakah di antara kedua jabatan ini yang lebih penting? Rasul (Apostle) ataukah Nabi (Prophet)? Jawaban yang mengejutkan, saya dapatkan hari ini Minggu tanggal 28 April 2007, pukul 10 pagi waktu Taipei. Sebelumnya saya ingin bercerita, kemarin saya diajak oleh dua teman saya ke kebaktian pendewasaan MRII Taipei menjadi GRII Taipei dimana pendeta Stephen Tong sendiri yang akan meresmikan sebuah momen penting dan bersejarah ini. SELAMAT buat semua elemen GRII Taipei dari pendeta Nico beserta istri, jemaat, pelayan dan semuanya yang telah bekerja keras melayani Tuhan di Taipei ini khususnya di GRII Taipei ini. Semoga Nama Tuhan makin dimuliakan saja.
Kebaktian dan kotbah berjalan sesuai dengan ciri khas kebaktian reformed pada umumnya yang kaku dan menegangkan, namun bukan itu yang penting yang ingin saya bahas di dalam blog ini. Di tengah2 kotbah Pak Tong, ia menanyakan pertanyaan seperti di kalimat pertama dan kedua saya diblog ini. Setelah itu ia menjelaskan bahwa tiga kali di dalam alkitab perjanjian baru rasul di tulis terlebih dahulu disbanding dengan nabi. Apakah ini suatu kebetulan? Tidak, jelas Pak Tong. Ini merupakan suatu cerminan bahwa Rasul adalah lebih penting daripada Nabi. Karena Rasul berbicara mengenai penggenapan janji Tuhan dan Nabi hanya berbicara (bersabda) mengenai bayang2 janji Tuhan (karena belum terbukti). Nah pertanyaanku: Apakah benar bahwa Rasul lebih penting daripada nabi?
Menurutku jelas tidak. Seperti kata Alkitab, tidak ada seorangpun yg lebih mulia dari yang lain. Aku ingat murid2 Tuhan Yesus pada waktu itu, ketika itu mereka berdebat siapakah diantara mereka yang terhebat. Jelas sekali bahwa mereka sama. Mereka mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sama – sama pentingnya. Aku juga ingat mengenai perumpamaan kebun anggur. Di situ dikisahkan ada tiga grup orang. Grup yang pertama adalah orang2 yang mempersiapkan lahannya dan menabur benih. Grup yang kedua adalah orang2 yang merawat kebun tersebut, memberi pupuk dan sebagainya. Grup yang ketiga adalah orang – orang yang menuai/ memetik hasilnya. Manakah di antara mereka yang lebih penting? Jelas tidak ada! Mereka semua penting. Dan yang terpenting adalah Allah sendiri yang memberi pertumbuhan pada benih2 tersebut. Atau perumpamaan lainnya mengenai bangunan (since I am a civil engineer ^^ haha). Di dalam suatu bangunan di sana terdapat banyak sekali elemen yang ada. Mulai dari pondasi, struktur bangunan atas, atap, interior dan sebagainya. Manakah di antara mereka yang lebih penting? Tentunya semua itu penting. Namun mereka mempunyai fungsi yang berbeda namun tanggung jawab yang sama besarnya. Jika tidak ada pondasi dan tidak ada struktur atas, bangunan tersebut akan rapuh, karena seperti orang bodoh yang membangun rumahnya diatas pasir. Jika tidak ada atap, bisa dibayangkan bagaimana kita hidup di dalam rumah yang tidak beratap, hujan kehujanan dan panas kepanasan ^^ hehe. Dan juga jika tidak ada suatu interior yang nyaman, kitapun akan tidak dapat menikmati rumah tersebut dengan nyaman.
Beberapa hal saya sangat setuju dengan ajaran pak Tong yang sangat keras. We have to do the things right! But remember we also need to do the right things! Dalam beberapa kritik dari Pak Tong sangat tepat dan itu sangat bagus jika dilakukan dengan cara yang lebih tepat. Karena jika tidak itu juga dapat membuat perkembangan yang kurang bagus di gereja. Beberapa jemaat dari gereja GRII Taipei yang saya kenal, menjadi mirip dengan tauladan yang bapak pendeta Stephen Tong lakukan, yaitu mengkritik. Lebih baik jika kita itu saling membangun iman di antara orang Kristen, bukan nya malah menjatuhkan dan mengkritik habis – habisan, padahal mereka terkadang belum benar – benar tahu permasalahan yang ada (mungkin mereka juga kurang berpengalaman seperti Pak Tong sendiri). Namun dalam banyak hal saya pandang itu kurang baik. Kasus nyata yang terjadi seperti pagi ini ketika saya datang masuk ke dalam gedung kebaktian, saya mengeluarkan HP saya dan memegang di tangan saya. Ketika itu salah seorang teman di GRII tanpa tahu apa2 langsung mengkritik dengan nada yang sangat pedas, “Di gereja main HP ae!!” Sinis betul pikirku. Dan saya memang tahu anak tersebut memang sangat sinis di berbagai kesempatan. Padahal pada waktu itu saya sedang memastikan bahwa saya sudah mensilent HP saya. Di lain kesempatan yang lalu di GRII, saya pun menemui hal yang serupa dengan beberapa anggota gereja yang lainnya. Apakah itu buah dari didikan GRII? Saya harap tidak.
Saya ingat juga pada kritik yang dilontarkan saat kotbah mengenai Paus sebagai Kepala gereja Katolik. Pak Tong mengkritik bahwa Gereja seharusnya yang menjadi Kepala adalah Kristus sendiri. Dan Alkitab yang adalah Firman Allah adalah pedoman utama kita. Sehingga seharusnya bukan Paus yang kita ikutin namun Bible. Itu benar. Namun kritik tersebut kurang tepat. Karena jelas bahwa gereja Katolik mengangkat Paus bukan untuk menggantikan Kristus maupun untuk menggantikan Alkitab. Namun intinya untuk menjadi gembala yang menggembalakan domba – domba Allah di dunia ini (saya sudah coba cari di beberapa sumber di internet mengenai hal ini). Saya justru khawatir bahwa Pak Tong sendiri yang menjadi seperti orang – orang yang Pak Tong sendiri kritik, yang saya harap tidak, karena Indonesia butuh orang2 seperti bapak juga. Saya ingat betapa bapak “membanggakan” hasil dan buah dari pelayanan bapak selama ini. Betapa bapak “membanggakan” semuanya itu tidak ada sepeserpun bantuan dari pemerintah di dalam semua pelayanan bapak. Saya rasa itu bagus, independensi yg bapak pegang, namun jangan sampai itu menjadi batu sandungan juga bagi orang – orang lain.
Kritik – kritik diatas dimaksudkan bukan untuk memecah belah. Namun agar kita dapat saling membangun dan memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai Allah sendiri dan seperti yang Pak Tong katakan sendiri bahwa kita harus jeli dan kritis dalam mendengar kotbah baik sekalipun itu dari Pak Tong sendiri, bukankah begitu? I want to give one verse from the bible. I take it from Matthew 5:16 “Let your light shine before others, so that they may see your good works and give glory to your father who is in heaven.

No comments: